Gempa Bandung dan Aktivitas Sesar, Seberapa Besar Potensi Bahayanya?


 

Rudi Nurdiniansyah, masyarakat Dusun Cibeureum, Kabupaten Bandung, langsung lari keluar dari rumah waktu merasai guncangan kuat untuk Minggu malam (1/11/2020).


Dil luar rumah, Rudy merasakan beberapa masyarakat yang cemas lakukan hal sama. Mereka selamatkan diri dari peluang puing-puing yang ada karena getaran yang menggoyang rumahnya.


"Saya status kembali di dalam rumah. Guncangannya berasa kuat sekali, kebenaran ada juga peringatan Maulid Nabi, beberapa orang langsung juga pulang beberapa "kata Rudi Nurdiniansyah, masyarakat Dusun Cibeureum waktu dikontak Liputan6.com, Minggu malam (1/11/2020).


Setahu Rudi, tidak ada imbas kerusakan walaupun gempa berlangsung cukup kuat.


"Alhamdulillah, tidak ada kerusakan. Barusan saya alami ada seputar 2x susulan, tetapi yang kuat yang pertama kali," katanya.


Cemas karena goyangan dilaksanakan Risa Surya Hidayat, masyarakat Ciwastra Kota Bandung. Risa yang waktu itu sedang rileks bersama keluarga melihat acara tv, langsung lari keluar dari rumah waktu merasai ada goyang di rumah.


"Langsung lari ke luar sama adik, tetapi tetangga untuk tidak keluar. Dampaknya sampai saat ini, ingin masak mie tetapi masih takut mendadak ada susulan," sebut Risa.


Gempa memiliki kekuatan magnitudo 4 menggoyang Bandung, Jawa Barat, Minggu (1/11/2020) malam. Sumber BMKG mengatakan, gempa berlangsung untuk jam 21.34 WIB, berada di 7.2 Lintang Selatan serta 107.6 Bujur Timur atau persisnya berada di darat untuk jarak 21 km tenggara Kabupaten Bandung untuk kedalaman 5 km. BMKG pastikan gempa tidak mempunyai potensi tsunami.


"Dengan memerhatikan posisi episenter serta kedalaman hiposenter, gempa bumi yang berlangsung adalah macam gempa bumi dangkal karena kegiatan Sesar Garsela," papar Kepala BBMKG Daerah II Tangerang Hendro Nugroho, Senin (2/11/2020).


Hendro menjelaskan, imbas gempa yang dilukiskan oleh peta tingkat guncangan (Shakemap) BMKG serta berdasar laporan dari warga, dirasa di daerah Kecamatan Pangalengan dengan rasio intensif III MMI. Di mana getaran dirasa riil di rumah. Serta berasa getaran seolah-olah ada truk berakhir.


Di Kecamatan Ciparay, Majalaya serta Baleendah dengan rasio intensif II MMI di mana getaran dirasa oleh sebagian orang, beberapa benda enteng yang digantung bergoyang.


Selanjutnya di Kecamatan Parompong rasio intensif I MMI di mana getaran tidak dirasa terkecuali pada kondisi mengagumkan oleh sebagian orang.


situs judi bola terpercaya rumus judi bola online biar selalu menang Hendro akui sampai sekarang ini belumlah ada laporan berkenaan kerusakan bangunan selaku imbas gempa bumi itu. Sampai jam 22.00 WIB, hasil pantauan BMKG belum memperlihatkan ada kegiatan gempa bumi susulan (aftershock).


"Ke warga disarankan selalu tenang serta tidak dipengaruhi rumor yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. Yakinkan info sah cuman mengambil sumber dari BMKG yang ditebarkan lewat saluran komunikasi sah yang sudah terkonfirmasi," kata Hendro.


Kepala Sektor Mitigasi Gempa Bumi serta Tsunami BMKG Daryono mengatakan, walau rerata kemampuannya kecil, bermagnitudo di bawah 5, gempa di Sesar Garsela, satu diantara susunan sesar sangat aktif di Jawa Barat, bisa mempunyai potensi mengakibatkan kerusakan.


"Satu perihal yang pantas diperhatikan jika walau magnitudonya kecil, tapi sebab benar-benar dangkal karena itu bisa menghancurkan. Banyak masalah gempa kemampuan di bawah 5 serta memunculkan kerusakan," kata Daryono di Jakarta, Senin (2/11/2020).


Menurut BMKG, gempa kerap berlangsung di zone Sesar Garsela tetapi magnitudonya rerata tidaklah sampai melewati 5. Walau begitu, guncangan karena gempa di zone sesar itu sering dirasa oleh warga sebab pusatnya benar-benar dangkal.


Daryono menerangkan jika gempa yang berpusat di Sesar Garsela mengakibatkan kerusakan di Rancaekek serta Nagreg untuk 18 Juli 2017.


Waktu itu gempa menyebabkan kerusakan untuk Control Room Kamojang 4 punya Pertamina Geothermal Energy dan beberapa rumah masyarakat di Kecamatan Ibun serta Kertasari.


Bila memperhatikan cluster gempa-gempa yang berlangsung di Garut selatan, Daryono menjelaskan, karena itu alurnya terlihat berarah barat daya–timur laut.


Dia menerangkan jika susunan Sesar Garsela lajurnya memanjang dari selatan Garut ke selatan Bandung. Kegiatan gempa yang berlangsung di zone itu menguasai mempunyai proses sumber sesar geser.


Bila diambil garis lempeng yang panjangnya seputar 42 km, Zone Sesar Garsela terdiri dari 2 fragmen, yakni Fragmen Rakutai serta Fragmen Kencana yang sama aktif.


Menurut Daryono, sampai sekarang ini belum tahu pergerakan perubahan sesar serta magnitudo tertarget yang bisa dilepaskan oleh Sesar Garsela.


Periset kegempaan dari ITB Mudrik Rahmawan Daryono mengatakan, gempa di sesar Garsela biasa berlangsung awalnya. Saat sebelum gempa Minggu malam (1/11/2020), gempa-gempa kecil intensif berlangsung di Garsela.


"Riset di situ banyak dilaksanakan dari teman ITB dan Tubuh Geologi, tetapi hasilnya benar-benar tidak ada yang oke, jadi masih ditelaah," katanya ke Liputan6.com, Senin (2/11/2020).


Mudrik menerangkan, kerangka oke yang diartikan ialah belum mendapati terang bukti sesarnyanya di mana, selanjutnya kekuatan gempanya apa tetap akan kecil atau mempunyai potensi gempa besar.


"Nah ini kan suatu hal yang membahagiakan untuk mitigasi serta jika bangunan disekelilingnya bagus ya aman saja. Tetapi jika benar-benar itu ialah gempa kecil yang kelak bisa menjadi gempa semakin besar kembali harus kita mengantisipasi bersama," katanya.


Untuk pastikan hal itu, riset pada Garsela lagi dilaksanakan sekarang ini. Faksinya pengin pastikan dengan bukti serta data yang lebih kuat berkaitan tipikal sesar ini.


"Tetapi untuk warga umum, selalu kesiagaan itu penting, siap waspada lakukan hal simpel contoh jika ada beberapa anak saat ada gempa sedikit saja langsung masuk di kolong meja yang disebut perlakuan SOP bersama," bebernya.


Berkaitan gempa yang berlangsung Minggu malam (1/11/2020), Mudrik tidak dapat pastikan apa beresiko atau jadi tanda-tanda akan hadirnya gempa yang semakin besar.


"Kita tidak paham apa gempa kecil tadi malam hasilkan gempa selanjutnya yang semakin besar, tetapi jika konsepnya dari magnitud 4 kecil dengan tempatnya yang dangkal pasti memunculkan rasa guncangan yang tidak begitu luas, itu personalitasnya," katanya.


Saat itu, Ahli Geologi Gempa Bumi serta Geotektonik LIPI Danny Hilman Natawidjaja mengatakan, gempa yang menggoyang Bandung serta sekelilingnya Minggu malam (1/11/2020) tidak dapat ditanggung mengambil sumber dari sesar Garsela. Karena, menurut dia, sampai sekarang ini tidak dapat ditanggung apa sesar Garsella itu ada, sebab masuk belum dipetakan.


"Sampai saat ini sesar Garsel belum masuk peta sesar aktif Indonesia, sebab belum kita pengecekan, belum terang, belumlah ada ada riset yang detilnya," katanya ke Liputan6.com, Senin (2/11/2020).


Hilman mengatakan, di teritori Bandung banyak sesar-sesar kecil yang belum terang sebab belum dipetakan sampai saat ini. Cuman beberapa saja yang telah dipetakan, yaitu sesar Lembang yang kerap dikabarkan.


"Jika itu jelas sudah. (kekuatan) kemampuannya juga jelas sudah magnitude 7. Jika berlangsung gempa di sana, Bandung akan rata, kemampuannya besar sekali," ucapnya.


Hilman pastikan bila sampai sesar Lembang ini berubah efeknya akan kuat, terutamanya di daerah Lembang dan Bandung (teritori Setiabudi, Dago Utara).


"Umumnya sich jika magnitudonya 7 untuk zone yang sampai 5 km itu cukup kuat, selanjutnya itu sebab unsur amplifikasi yang tinggi di Bandung, jadi meskipun misalkan ke alun-alun jaraknya misalkan seputar 15 km, ya tetapi akan lumayan besar amplifikasinya," terangnya.


Dalam sejarahnya sesar Lembang, sempat seringkali begerak serta menyebabkan goyangan luar biasa seputar 2000 tahun lalu.


"Kemampuannya (Magnitudo) 7,7 an, selanjutnya 600 tahun kemarin itu ada juga gempa, hanya tidak tahu tepat berapa besar kemampuannya, 6 atau magintude 7 begitu. Tetapi pokoknya sich sampai saat ini ya datanya masih sedikitlah, perlu didalami selanjutnya," katanya.


Hilman mengatakan, kecepatan perubahan sesar Lembang itu seputar 5 mm per tahun. Jadi dalam 100 tahun 50 cm atau 2 mtr. dalam 400 tahun.


"(pergerakan sesar) 2 mtr. itu dapat hasilkan gempa magnitude 7. Jadi ya seputar 400-500 tahun sekali dapat ada gempa dengan magnitude 7 di sesar Lembang ini," terangnya.


Hilman menambah, mitigasi jadi poin utama dalam hadapi gempa. Kapan saja gempa berlangsung, kerusakan harus dapat diminimalisasi.


"Yang mengakibatkan unsur kecelakaan itu kan umumnya rumah yang ambruk ya, bukan gempanya. Ya berarti kuncinya pembangunan di Bandung, konstruksi rumah, gedung, kantor ya semua harus penuhi kriteria tahan gempa. Jika itu diikutin ya aman, kapan saja gempa ya kita tidak perlu cemas," ujarnya.


Kepala Sektor Mitigasi Gempa Bumi serta Tsunami Pusat Vulkanologi serta Mitigasi Musibah Geologi (PVMBG) Sri Hadiyati mengatakan, faksinya telah lakukan mitigasi dengan sediakan peta teritori riskan gempa, terhitung di Bandung Jawa Barat.


Gempa magnitudo 4 yang berlangsung di teritori Bandung Minggu malam episenternya di selatan Banjaran. Teritori itu, masuk kelompok zone kuning. PVMBG sendiri membagi zone dalam 2 zone yaitu, merah, yakni zone riskan gempa bumi tinggi yang mempunyai potensi guncangan di atas 8 MMI (modified mercalli intensity). Sedang kuning ialah zone riskan menengah, kekuatan di antara 7-8 MMI.


"Adalagi (zone) rendah serta benar-benar rendah," katanya.


Hadiyati menambah, cara faksinya mensosialisasi peta itu untuk pengokohan kemampuan warga di wilayah riskan musibah itu. Hingga Saat gempa berlangsung warga tahu apa yang dilaksanakan lewat pemda di tempat.


"Tadi malam saya tidak terima info ada kecemasan serta kerusakan tetapi sebab kemungkinan sumbernya cukup dalam," bebernya.


Kepala Eksekutor (Kalak) BPBD Kabupaten Bandung, Akhmad Djohara menjelaskan, tidak ada laporan kerusakan bangunan atau korban jiwa saat gempa magnitudo 4 yang menguncang daerah Kabupaten Bandung, Minggu (1/11/2020) malam.


"Tidak ada laporan (kerusakan serta korban jiwa), saat gempa semalam. Keadaan lapangan masih aman," ucapnya, Senin (2/11/2020)


Sampai sekarang, Akhmad memperjelas, keadaan lapangan di beberapa kecamatan yang sangat terguncang dipandang aman. Tentang hal, beberapa kecamatan itu yaitu Kecamatan Pangalengan, Kecamatan Ciparay, Kecamatan Banjaran serta Kecamatan Majalaya.


Akhmad meneruskan, Kecamatan Pangalengan terhitung daerah di Kabupaten Bandung yang dipandang riskan gempa. Berdasar laporan yang dia terima, berlangsung 5 kali guncangan di kecamatan itu.


"Pangalengan wilayah riskan serta benar ada tanah cukup labil, seperti peristiwa gempa 2009. Itu kan titik gempanya di Cipatujah, tetapi kerusakan berlangsung di Pangalengan. Tetapi sukur tidak ada peristiwa apa-apa saat gempa semalam," bebernya.


Walau begitu, Akhmad menyarankan warga untuk selalu tenang serta siaga. Warga disuruh untuk selekasnya lakukan penyelamatan, amankan diri serta keluarga bila berlangsung gempa susulan.


"Kami minta ke masyarakat selalu tenang. Selalu siaga, bila berlangsung guncangan keluar dari rumah atau bila memungkinkannya berlindung dibalik meja yang sanggup melindung kepala," katanya.

Postingan populer dari blog ini

Kapten MU, Harry Maguire Dapat Ancaman Bom

Greatest Milk Brand

In 1982, Tully was appointed artistic director of the Sydney Gay and Lesbian Mardi Gras.